The US FDA’s proposed rule on laboratory-developed tests: Impacts on clinical laboratory testing

Tanda Trail of Tears.

Trail of Tears adalah istilah yang merujuk pada pemindahan paksa penduduk asli Amerika di wilayah tenggara Amerika Serikat setelah ditetapkannya Undang-Undang Pemindahan Indian 1830. Suku-suku Cherokee, Muscogee, Seminole, Chickasaw, dan Choctaw yang tidak mau berasimilasi dipindah paksa dari tanah air mereka ke Teritori Indian di sebelah barat Sungai Mississippi. Mereka yang memilih untuk tetap tinggal dan berasimilasi diperbolehkan menjadi warga negara Amerika Serikat di negara bagian masing-masing.[1] Frase "Trail of Tears" berasal dari deskripsi pemindahan suku Choctaw pada tahun 1831.[2]

Banyak penduduk asli Amerika yang meninggal akibat penyakit dan kelaparan saat dipindah ke tempat tujuan. Kurang lebih 2.000-6.000 dari 16.542 suku Cherokee yang dipindahkan tewas.[3][4][5]

Pada tahun 1830, Cherokee, Chickasaw, Choctaw, Muscogee, dan Seminole (kelimanya kadang-kadang dijuluki Lima Suku Beradab) hidup sebagai suku yang otonom. Proses transformasi budaya mereka (yang diusulkan oleh George Washington dan Henry Knox) berlangsung dengan baik, terutama untuk suku Cherokee dan Choctaw.[6] Namun, banyak penetap kulit putih yang meminta pemerintah federal untuk memindahkan orang-orang Indian dari wilayah tenggara agar dapat mengambil alih tanah mereka. Atas seruan Presiden Andrew Jackson, Undang-Undang Pemindahan Indian 1830 disepakati oleh Kongres. UU tersebut memberikan wewenang kepada pemerintah untuk menghapus hak tanah penduduk asli Amerika di wilayah tenggara Amerika Serikat.

Pada tahun 1831, Choctaw menjadi suku pertama yang dipindahkan; pemindahan ini menjadi model untuk pemindahan suku-suku lainnya. Setelah meletusnya dua perang, Seminole dipindahkan pada tahun 1832, tetapi satu kelompok kecil pindah ke Everglades dan tidak pernah dikalahkan oleh Amerika Serikat. Kemudian, suku Creek dipindahkan pada tahun 1834, Chickasaw pada tahun 1837, dan akhirnya Cherokee pada tahun 1838.[7] Setelah pemindahan, beberapa penduduk asli Amerika tetap tinggal di tanah leluhur mereka; beberapa anggota suku Choctaw dapat ditemui di Mississippi, Seminole di Florida, Creek di Alabama dan Florida, dan Cherokee di Carolina Utara. Sejumlah orang yang bukan penduduk asli Amerika (termasuk orang kulit hitam, biasanya budak) juga turut serta dalam pemindahan penduduk asli Amerika ke barat.[7] Pada tahun 1837, 46.000 penduduk asli Amerika dari negara-negara bagian tenggara telah dipindahkan, sehingga tersedia tanah seluas 25 juta are (100.000 km2) untuk orang-orang kulit putih.[7]

Catatan kaki

  1. ^ "Indian removal". PBS. Diakses tanggal June 11, 2014. 
  2. ^ Len Green. "Choctaw Removal was really a "Trail of Tears"". Bishinik, mboucher, University of Minnesota. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-04. Diakses tanggal 2008-04-28. 
  3. ^ Prucha, Great Father, hlm. 241 note 58; Ehle, Trail of Tears, hlm. 390–92; Russel Thornton, "Demography of the Trail of Tears" in Anderson, Trail of Tears, hlm. 75–93.
  4. ^ Carter (III), Samuel (1976). Cherokee sunset: A Nation Betrayed: A Narrative of Travail and Triumph, Persecution and exile. New York: Doubleday, hlm. 232.
  5. ^ Curtis, Nancy C. (1996). Black Heritage Sites. United States: ALA Editions. hlm. 543. ISBN 0-8389-0643-5. 
  6. ^ Perdue, Theda (2003). "Chapter 2 'Both White and Red'". Mixed Blood Indians: Racial Construction in the Early South. The University of Georgia Press. hlm. 51. ISBN 0-8203-2731-X. 
  7. ^ a b c Indian removals 1814 - 1858.

Pranala luar