Type a search term to find related articles by LIMS subject matter experts gathered from the most trusted and dynamic collaboration tools in the laboratory informatics industry.
Franz Liszt [frants list] (juga Liszt Ferencz[nota 1] [ˈlist ˈfɛrɛnt͡s, list fé-rénts], 22 Oktober 1811 – 31 Julai 1886) ialah seorang penggubah lagu, pemain alat muzik piano dan organ, konduktor, virtuoso dan ahli filantropi dari Hungary. Beliau banyak dikenali atas kepakarannya bermain piano, terutamanya semasa berkembangnya pergerakan Romantisisme.
Beliau banyak terlibat bersama kerja penggubahan muzik oleh orang sezamannya di Eropah termasuk Frédéric Chopin, Richard Wagner, Hector Berlioz, Robert Schumann, Camille Saint-Saëns, Edvard Grieg, Ole Bull, Joachim Raff, Mikhail Glinka dan Alexander Borodin.[1]
Franz Liszt lahir di Raiding, Hungaria pada 22 Oktober 1811 oleh ibunya Maria Anna Lager dan ayahnya Adam Liszt[2]. Dia menerima pelajaran musik pertamanya pada usia 7 tahun dari ayahnya yang merupakan seorang pemain piano, biola, cello, dan gitar. Pada tahun 1821, Liszt dan ayahnya pindah ke Vienna dan disana ia belajar piano dari Carl Czerny dan belajar membuat komposisi dari Antonio Salieri. Pada 1 Desember 1822, Liszt mengadakan konser pertamanya di Vienna dan menjadi awal dari kesuksesan karier musiknya. Sejak itu, dia sering diterima oleh kaum bangsawan Austria dan Hungaria serta aktif membuat konser di berbagai negara Eropah.
Saat Liszt berusia 12 tahun, dia dan ayahnya pergi ke Paris untuk mendaftar di sekolah musik Paris. Namun, dewan penerimaan murid baru menolak Liszt dengan alasan dia adalah warga negara asing. Adam Liszt akhirnya meminta Ferdinando Paer untuk membimbing anaknya mengenai komposisi tingkat mahir dan pada masa inilah Liszt menulis opera pertama dan satu-satunya yang ia ciptakan, yang diberi judul Don Sanche.
Pada tahun 1826, ayahnya meninggal dunia kerana demam tifoid llau meninggalkan trauma mendalam kepadanya.[3] sampai minat terhadap muzik semakin menghilang lalu semakin kurang menyukai pekerjaannya. Dia tinggal bersama ibunya dan lebih banyak membaca buku mengenai seni dan agama yang pada masa mendatang memberikan pengaruh pada karya musiknya.[4] Bahkan, di saat itu Liszt sempat berfikir untuk masuk ke seminari.
Pada tahun 1833, Liszt memperoleh dua orang anak perempuan (Blandine dan Cosima) serta seorang anak lelaki (Daniel) hasil suatu hubungan sulit. Setelah pernikahan tersebut, Franz semakin banyak menghasilkan berbagai komposisi dan karya musikal. Pada tahun 1838, dia semakin banyak bepergian menggelar konser dan pada akhir 1839, kedua pasangan tersebut berpisah.[3]
Ketenaran Liszt makin tersebar di Eropah kerana dia sering menyumbangkan keuntungan konsernya untuk amal dan gerakan kemanusiaan. pada tahun 1847, Liszt bertemua dengan Putri Carolyne zu Sayn-Wittgenstein ketika sedang berada di Kiev. Putri Carolyne mempengaruhi Liszt untuk berhenti melakukan konsert jelajah lalu lebih menumpukan kpeada pengajaran serta penggubahan komposisi sehingga Liszt dapa memiliki waktu lebih banyak di rumah. Konser terakhirnya diadakan di Elisavetgrad sebelum Liszt pindah ke Weimar, Jerman.
Pada masa inilah dia membuat kreasi bentuk musik baru yang disebut puisi simfonis, suatu karya musik orkestra yang menggambarkan puisi, cerita, lukisan, atau sumber non-musikal lainnya. Puisi simfonis ini seperti opera, tidak dinyanyikan namun tetap menyatukan musik dan drama. Karya Liszt ini menginspirasi murid-murid untuk datang kepadanya dan karya radikal tersebut mendapatkan tempat di Eropah.[4] Selain itu, peninggalan Franz Liszt yang paling penting adalah permainan piano solo, termasuk B minor Piano Sonata, Années de Pèlerinage dan etude.[3]
Pada Desember 1859, Franz kehilangan satu-satu anak lelakinya, Blandine turut meninggal dunia tiga tahun kemudian. Di sekitar tahun 1860-an, pesaing Liszt iaitu Johannes Brahms menerbitkan suatu manifesto melawan Liszt dan komposer modern yang menandakan suatu masa Perang Romantisisme. Pada tahun yang sama, permohonan Liszt untuk menikahi Putri Carolyne ditolak oleh Gereja Katolik atas kemukaan bukti perceraian Putri Carolyn yang dilihat tidak lengkap oleh pihak gereja sendiri. Akibat begitu banyak kekecewaan yang diterimanya, Liszt hidup menyendiri dan pada tahun 1863 pindah ke suatu apartemen di biara Madonna del Rosario di luar Roma dan dikenal sebagai Abbé Liszt.[4]
Franz Liszt terus membuat komposisi baru dan mendirikan suatu akademi muzik diraja di Budapest; akademi tersebut kini dikenal sebagai Akademi Muzik Liszt yang merupakan salah satu sekolah musik ternama di dunia. Sejak tahun 1869, Liszt bepergian ke Weimar, Budapest, dan Roma terus menerus sepanjang tahun.[5]
Mendekati akhir hidupnya, Franz mulai kehilangan tenaga dan penglihatannya sehingga dia jarang tampil di depan umum. Dia sempat kembali ke Weimar dan hidup didampingi oleh Lina Schmallhausen sebelum akhirnya meninggal akibat pneumonia pada 31 Juli 1886
Mayatnya dimakamkan di Bayreuth.[3]
<ref>
tidak sah; tiada teks disediakan bagi rujukan yang bernama bio