Search for LIMS content across all our Wiki Knowledge Bases.
Type a search term to find related articles by LIMS subject matter experts gathered from the most trusted and dynamic collaboration tools in the laboratory informatics industry.
Memuat firman TUHAN untuk disampaikan di istana raja Yehuda dengan pesan antara lain:[3]
Lakukanlah keadilan dan kebenaran, lepaskanlah dari tangan pemerasnya orang yang dirampas haknya, janganlah engkau menindas dan janganlah engkau memperlakukan orang asing, yatim dan janda dengan keras, dan janganlah engkau menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini! Sebab jika kamu sungguh-sungguh melakukan semuanya itu, maka melalui pintu-pintu gerbang istana ini akan berarak masuk raja-raja yang akan duduk di atas takhta Daud dengan mengendarai kereta dan kuda: mereka itu, pegawai-pegawainya dan rakyatnya.[4]
Tetapi jika kamu tidak mendengarkan perkataan-perkataan ini, maka Aku sudah bersumpah demi diri-Ku, demikianlah firman TUHAN, bahwa istana ini akan menjadi reruntuhan.[5]
Sebab beginilah firman TUHAN mengenai Salum bin Yosia, raja Yehuda, yang telah menjadi raja menggantikan Yosia, ayahnya, dan yang telah meninggalkan tempat ini: "Ia tidak lagi akan kembali ke sini, tetapi ia akan mati di tempat pembuangannya, dan tidak lagi akan melihat negeri ini."[9]
"Yoyakim bin Yosia": adalah putra kedua raja Yosia (1 Tawarikh 3:15), juga dinamai Elyakim sebelum ia dijadikan raja Yehuda oleh Firaun Nekho menggantikan Yoahas (2 Raja–raja 23:34; 2 Tawarikh 36:4) pada tahun 609/608 SM,[12] memerintah sebelas tahun, sampai 598 SM.[13][14] Sastra rabbinik menggambarkan Yoyakim sebagai seorang tiran yang biadab, berbuat dosa dan kejahatan keji. Digambarkan berhubungan sedarah dengan ibunya, menantu perempuannya, ibu tirinya, serta suka membunuh orang, merebut istrinya, dan merampas harta miliknya. Ia juga merajah tubuhnya supaya tidak tampak keyahudiannya.[13]Yeremia menegur tingkah laku raja, mendorong pertobatan dan ketaatan pada Hukum Taurat.[15] Nabi lain, Uria bin Semaya, memberitakan pesan serupa tetapi dihukum mati oleh Yoyakim (Yeremia 26:20–23).[16] Karakternya yang menjijikkan membuat rakyat tidak senang kepadanya, sehingga pada tahun 598 SM untuk mengakhiri pengepungan Yerusalem, para imam Sanhedrin menyerahkannya kepada raja Nebukadnezar yang kemudian "membelenggunya dengan rantai tembaga untuk membawanya ke Babel".[17] dan ia mati tanpa dikuburkan baik-baik, digambarkan oleh Yeremia bahwa "ia akan dikubur secara penguburan keledai, diseret dan dilemparkan ke luar pintu-pintu gerbang Yerusalem." (Yeremia 22:19) "dan mayatnya akan tercampak, k sehingga kena panas l di waktu siang dan kena dingin di waktu malam" (Yeremia 36:30).[18]
Ayat 24
"Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahkan sekalipun Konya bin Yoyakim, raja Yehuda, adalah sebagai cincin meterai i pada tangan kanan-Ku, namun Aku akan mencabut engkau!"[19]
Hai negeri, negeri, negeri! Dengarlah firman TUHAN!" (TB)[22]
Ayat 30
Beginilah firman TUHAN: "Catatlah orang ini sebagai orang yang tak punya anak, sebagai laki-laki yang tidak pernah berhasil dalam hidupnya; sebab seorangpun dari keturunannya tidak akan berhasil duduk di atas takhta Daud dan memerintah kembali di Yehuda." (TB)[23]
"Beginilah firman TUHAN": ditujukan terhadap raja Konya atau Yoyakhin. Yoyakhin mempunyai tujuh anak laki-laki menurut catatan 1 Tawarikh 3:17–18, tetapi garis keturunan tahta kerajaan Daud tidak berlanjut pada keturunannya.[20] Meskipun Mesias, ahli waris tahta Daud, diturunkan dari Yoyakhin, melalui Yusuf kepada YesusKristus, sebagaimana diklaim dalam Injil Matius, Injil itu juga mencatat bahwa Yusuf merupakan ayah Yesus secara hukum, tetapi bukan ayah-Nya secara biologis (Matius 1:1–17). Injil Lukas mencatat Silsilah Yesus Kristus, dari pihak Maria, yang secara fisik melahirkan-Nya, melalui garis keturunan putra Daud lain yang bernama Natan, saudara kandung raja Salomo dari ayah dan ibu yang sama (Lukas 3:31).[24] Nubuat ini dimulai dengan "kata yang diucapkan tiga kali" ("threefold address") yaitu "negeri" (Bahasa Ibrani: ארץ ’e-rets) pada Yeremia 22:29 (mirip penggunaan gaya ini dengan kata-kata berbeda pada Yesaya 6:3 dan Yehezkiel 21:27) untuk memberi penekanan kuat bahwa "tidak ada keturunan Yoyakhin yang akan memerintah Yehuda."[12]
^ abcThe New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha, Augmented Third Edition, New Revised Standard Version, Indexed. Michael D. Coogan, Marc Brettler, Carol A. Newsom, Editors. Publisher: Oxford University Press, USA; 2007. p. 1112-1114 Hebrew Bible. ISBN 978-0195288810