Type a search term to find related articles by LIMS subject matter experts gathered from the most trusted and dynamic collaboration tools in the laboratory informatics industry.
Ulang tahun atau Hari Lahir adalah hari kelahiran seseorang, menandai hari dimulainya kehidupan di luar rahim. Dalam beberapa kebudayaan, peringati ulang tahun atau hari lahir seseorang biasanya dirayakan dengan mengadakan pesta ulang tahun atau hari lahir dengan keluarga dan/atau teman. Hadiah sering diberikan kepada orang yang merayakan ulang tahun. Pada saat seseorang ulang tahun, sudah menjadi kebiasaan untuk perlakukan seseorang secara istimewa pada ulang tahun atau hari lahirnya.
Menurut Herodotos (abad ke-5 SM), dari semua hari dalam setahun, hari yang paling banyak dirayakan oleh orang-orang Persia adalah hari ulang tahun. Suatu hal lumrah untuk menyiapkan papan pada hari itu dengan persediaan yang lebih banyak daripada biasanya: kalangan kaya memakan sapi, kuda, unta, atau keledai yang dipanggang utuh (bahasa Yunani Kuno: ὄνον), sedangkan orang miskin menggunakan jenis sapi yang lebih kecil.[1][2]
Bangsa Romawi merayakan ulang tahun secara penuh antusias dengan pesta yang hedonistik dan hadiah yang berlimpah.[3]
Dalam agama Yahudi, pandangan pada perayaan ulang tahun masih diperdebatkan oleh berbagai rabbi.[4] Di dalam Alkitab Ibrani, satu-satunya isi yang menyebutkan perayaan untuk memperingati hari kelahiran seseorang adalah mengenai ulang tahun Firaun Mesir yang terekam dalam Kejadian 40:20.[5] Rabbi Moshe Feinstein adalah salah satu rabbi yang memahami ada nilai positif dari perayaan ulang tahun ini.[6] The Lubavitcher Rebbe mendorong banyak orang untuk merayakan ulang tahun mereka, dengan berkumpul bersama kerabat, membuat resolusi positif, dan melalui berbagai kegiatan keagamaan.[7] Menurut Rabbi Yissocher Frand, ulang tahun kelahiran seseorang merupakan hari khusus karena doa seseorang tersebut pada hari itu dapat terkabulkan.[8]
Bar mitzvah untuk anak laki-laki Yahudi berumur 13 tahun, atau bat mitzvah untuk anak perempuan Yahudi berumur 12 tahun, mungkin adalah satu-satunya perayaan Yahudi yang sering dikaitkan dengan ulang tahun. Walaupun perayaan modern, di mana "ulang tahun" sekuler sering kali mengecilkan hakikatnya sebagai ritual agama, namun pada mulanya inti dari perayaan bar mitzvah atau bat mitzvah sepenuhnya bersifat keagamaan (pencapaian kematangan beragama menurut hukum Yahudi), dan bukan bersifat sekuler. Dengan atau tanpa perayaan ulang tahun, seorang anak Yahudi tetap akan mengalami bar mitzvah atau bat mitzvah, dan mungkin dirayakan pada hari itu atau beberapa hari setelahnya.
Origenes dalam pendapatnya "Tentang Leviticus" menulis bahwa umat Kristiani tidak hanya harus menahan diri dari merayakan ulang tahun mereka, tetapi harus memandangnya dengan jijik.[9]
Kristen Ortodoks masih lebih menyukai perayaan hari nama saja.
Masyarakat umum merayakan hari santo mereka, tetapi para bangsawan merayakan ulang tahun kelahiran mereka. "Squire's Tale" (Kisah Pengawal), salah satu dari The Canterbury Tales karya Chaucer, dibuka saat Raja Cambuskan menyatakan pesta untuk merayakan ulang tahunnya.[10]
Saksi-Saksi Yehuwa dan beberapa kelompok Nama Suci (Sacred Name) menjauhkan diri dari perayaan ulang tahun. Mereka percaya bahwa perayaan ulang tahun digambarkan dalam cahaya yang negatif dalam Alkitab dan memiliki hubungan sejarah dengan sihir, takhayul, dan paganisme.[11][12][13]
Beberapa ulama menganggap merayakan ulang tahun adalah perbuatan dosa, karena dianggap sebagai suatu "inovasi" dalam beragama, atau bidah, sedangkan ulama-ulama lain mengeluarkan pernyataan bahwa merayakan ulang tahun itu dibolehkan.[14][15]
Sebagian umat Muslim (dan orang-orang Kristen Arab) bermigrasi ke Amerika Serikat dan mengadopsi kebiasaan merayakan ulang tahun, khususnya bagi anak-anak, tetapi sebagian yang lain menentangnya.[16]
Juga, ada banyak sekali kontroversi mengenai perayaan Maulid Nabi. Sementara sebagian umat Islam merayakannya dengan penuh antusias,[17] lainnya mengutuk perayaan tersebut, menganggap mereka telah keluar dari ruang lingkup ajaran Islam.[18]
Umat Hindu merayakan hari kelahiran setiap tahun ketika hari yang sesuai dengan bulan lunar atau bulan matahari (Sistem Tanda Matahari Nirayana - Sourava Mana Masa) terjadi kelahiran dan memiliki asterisme yang sama (Bintang / Nakshatra) seperti tanggal lahir. Usianya terhitung setiap kali Janma Nakshatra dari bulan yang sama berlalu.
Berbagai biara merayakan hari kelahiran Buddha, biasanya dalam bentuk ritual yang sangat formal.[19]
Umat beragama Sikh merayakan hari kelahiran Guru Nanak.
Di Korea Utara, rakyat dilarang merayakan ulang tahun pada tanggal 8 Juli dan 17 Desember, karena tanggal tersebut merupakan tanggal wafat pemimpin negara itu, masing-masing Kim Il-sung dan Kim Jong-il. Lebih dari 100.000 orang Korea Utara memindahkan tanggal ulang tahunnya menjadi 9 Juli atau 18 Desember untuk menghindari tanggal-tanggal tersebut. Seseorang yang lahir pada tanggal 8 Juli sebelum 1994 dapat mengubah hari ulang tahunnya, dengan pengakuan resmi.[20]