Type a search term to find related articles by LIMS subject matter experts gathered from the most trusted and dynamic collaboration tools in the laboratory informatics industry.
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Indonesia |
Koordinat | 5°3′S 122°53′E / 5.050°S 122.883°E |
Luas | 4.408 km2 |
Titik tertinggi | Gunung Lambohogo (1.063 m) |
Pemerintahan | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Tenggara |
Kabupaten/kota | Buton, Buton Selatan, Buton Utara, Muna, Kota Baubau |
Kota terbesar | Baubau (161.280 jiwa) |
Kependudukan | |
Penduduk | 428.455 jiwa (31 Desember 2023[1]) |
Kepadatan | 97 jiwa/km2 |
Kelompok etnik | Suku Wolio, Ciacia, Muna |
Info lainnya | |
Zona waktu | |
Buton adalah sebuah pulau di Sulawesi Tenggara. Pulau ini dikenal sebagai satu-satunya tempat di Indonesia yang memiliki cebakan aspal alami.[2] Kandungan aspal alam di pulau ini mencapai 663 juta ton.[3] Dengan asumsi bahwa kandungan aspal murni rata-rata 20% dari total deposit, maka kandungan aspal yang ada di Buton mencapai 132 juta ton, lebih dari cukup untuk kebutuhan dalam negeri yang per tahunnya mencapai 1,2 juta ton.[3]
Berdasarkan luas wilayah, pulau Buton menduduki urutan ke-130 di dunia. Daftar pulau menurut jumlah penduduk berdasarkan jumlah penduduknya, pulau Buton menempati urutan ke-73 di dunia. Pulau Buton termasuk dalam wilayah administratif Provinsi Sulawesi Tenggara. Kota terbesar di pulau ini adalah Baubau yang merupakan kota terbesar ke-8 di Sulawesi dan ke-2 di Provinsi Sulawesi Tenggara.[4]
Endapan aspal yang ada di Buton merupakan satu-satunya cadangan aspal alam di Indonesia. Selain di Buton, cadangan aspal alam lain dapat ditemukan di Trinidad,[5] Albania, serta Irak.[2] Kandungan aspal di Buton pertama kali diketahui pada awal abad ke-20, dengan penyelidikan pertama dilakukan oleh Elbert pada 1909, yang dilanjutkan oleh Departemen Tambang Pemerintah Hindia Belanda antara 1922-1930. Eksploitasi aspal pertama kali dilakukan oleh N.V. Mijnbouwen Cultuur Maatschappij Boeton. Perusahaan tersebut mengoperasikan tambang hingga pecahnya Perang Pasifik. Pada tahun 1954, penambangan aspal diambil alih oleh Butas (Buton Aspal), unit dari Departemen Pekerjaan Umum.[2] Pada tahun 2021, produksi aspal Buton mencapai 705,3 ribu ton, sepertiga dari total kapasitas terpasang sebesar 1,99 juta ton per tahun.[6]
Pulau Buton sebagian besar termasuk dalam wilayah Kabupaten Buton. Kabupaten dengan ibu kota Baubau ini memerintah bekas wilayah Kesultanan Buton, yang meliputi sebagian wilayah wilayah Buton, sebagian wilayah Muna, Pulau Kabaena, sedikit bagian pulau Sulawesi, serta pulau-pulau kecil lainnya yang ada di bagian selatan dan tenggara Pulau Buton. Sekarang dengan adanya pemekaran daerah, wilayah Kabupaten Buton akhirnya dipecah menjadi enan wilayah sebagai berikut.
Dari enam kabupaten/kota yang ada, Baubau, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Selatan, dan Kabupaten Buton Utara merupakan wilayah administrasi yang ada di pulau ini.