Type a search term to find related articles by LIMS subject matter experts gathered from the most trusted and dynamic collaboration tools in the laboratory informatics industry.
Kode Pos (bahasa Inggris: postal code atau ZIP code) adalah serangkaian karakter (angka atau huruf) yang ditambahkan pada alamat surat dan paket untuk mempermudah proses pemilahan surat. Di negara lain, kode pos lebih dikenal dengan sebutan ZIP Code yang berasal dari USA dan adalah singkatan istilah Zone Improvement Plan. ZIP Code atau kode pos ini biasanya terdiri dari beberapa angka yang menunjukkan kode dari sebuah area. Umumnya, kode pos terdiri dari lima angka (misalnya di Swedia). Namun, ada juga yang memiliki angka tambahan untuk lokasi yang lebih detil.[1]
Negara yang pertama kali memakai sistem kode pos adalah Jerman pada tahun 1941, lalu diikuti Inggris pada tahun 1959 dan Amerika Serikat pada tahun 1963. Sampai dengan bulan Februari 2005, 117 dari 190 negara anggota Universal Postal Union telah memiliki sistem kode pos masing-masing. Beberapa negara yang belum memiliki sistem kode pos adalah Irlandia, Hong Kong, Panama, dan Vietnam. [per kapan?]
Kemunculan kode pos diawali oleh penggunaan kode wilayah untuk sejumlah kota besar Amerika Serikat pada tahun 1943. Dua tahun sebelumnya, Jerman sebenarnya telah menggunakan sistem kode pos pertama kali di dunia. Namun baru setahun kemudian di AS, Robert Moon mengajukan sistem kode ZIP saat bekerja menjadi inspektur pos yang awalnya hanya menggunakan 3 angka. Selang hampir dua puluhan tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1963, sistem 5 angka seperti yang kita kenal sekarang baru digunakan karena dibutuhkan kode yang lebih sistematis dan terorganisir. Beliau pun juga kemudian dikenal sebagai penemu kode pos.[2]
Pada tahun 1983, Kantor Layanan Pos AS memperkenalkan sistem ZIP +4. Kode pos yang dikenal ‘plus 4’ atau ‘dengan kode tambahan’ tersebut digunakan untuk pengiriman ke alamat yang lebih spesifik seiring dengan berkembangnya penduduk dan model pemukiman saat itu. Kode pos tersebut biasanya lebih sering digunakan untuk sejumlah tempat umum yang memerlukan kode lokasi yang lebih detil seperti di gedung perkantoran, area kompleks perumahan hingga blok-blok apartemen.
Di Indonesia sendiri, kode pos baru digunakan pada era 80-an oleh PT Pos Indonesia, yang dahulu masih berstatus perusahaan umum (perum). Jumlah angka digit yang dipakai sama dengan yang dipakai di sistem pos internasional, yaitu lima digit.
Sejumlah negara lain dari anggota Universal Postal Union bahkan masih belum menggunakan sistem kode pos ini seperti Panama, Vietnam dan Irlandia.[1]
Menurut penggunaannya, sebenarnya ada 4 jenis kode pos, yaitu;[1]
Dalam kode pos ada setidaknya 5 angka yang mengandung arti tertentu yaitu:[1]
Zona pos yang membagi provinsi atau kepulauan di Indonesia adalah sebagai berikut:[1]
Angka pertama | Zona pos |
---|---|
1 | Jakarta, sebagian Banten dan Jawa Barat |
2 | Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau |
3 | Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung |
4 | Banten, Jawa Barat |
5 | Jawa Tengah, Yogyakarta |
6 | Jawa Timur |
7 | Kalimantan |
8 | Bali, Nusa Tenggara |
9 | Sulawesi, Maluku, Papua |
Contoh: Kode pos 60234 berarti
Untuk wilayah Jabodetabek ada sedikit perbedaan. Berikut penjelasan detilnya: (DKI Jakarta)
(Bodetabek – Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi)