Search for LIMS content across all our Wiki Knowledge Bases.
Type a search term to find related articles by LIMS subject matter experts gathered from the most trusted and dynamic collaboration tools in the laboratory informatics industry.
Dikromasi (dari kata di yang berarti "dua" dan chroma yang berarti "warna") adalah suatu keadaan ketika mata hanya mempunyai dua reseptor warna saja. Organisme yang dikromatik disebut dikromat. Penglihatan warna dikromat merupakan hasil dari penggabungan dua spektrum cahaya saja, sementara penglihatan trikromat merupakan penggabungan tiga spektrum.
Manusia pada dasarnya adalah organisme trikromat, sehingga dikromasi merupakan suatu kelainan. Dikromasi diturunkan secara genetik dan utamanya memengaruhi laki-laki.[1] Dikromasi muncul ketika salah satu pigmen kerucut pada mata tidak ada dan warna tereduksi menjadi dua dimensi.[2]
Hewan yang dikromat
Meskipun nenek moyang mereka pada masa Triasik merupakan hewan yang trikromat,[3]hewan berplacenta merupakan hewan dikromat;[4] kemampuan untuk melihat panjang gelombang yang panjang (dan maka hijau dan merah yang terpisah) telah hilang pada nenek moyang mereka, walaupun kemampuan ini masih ada pada marsupialia yang umumnya trikromat.[5] Bukti genetik dan perilaku menunjukkan bahwa marsupialia Didelphis albiventris dari Amerika Selatan merupakan hewan dikromat, dan hanya terdapat dua kelompok opsin kerucut yang ditemukan pada genus Didelphis.[6] Kemampuan dikromatik dapat meningkatkan kemampuan hewan untuk membedakan warna dalam cahaya redup;[7] maka, sifat yang nokturnal mungkin mengakibatkan evolusi dikromasi pada hewan berplacenta.[8]
^Bowmaker, JK (1998). "Evolution of colour vision in vertebrates". Eye (London, England). 12 ( Pt 3b): 541–7. doi:10.1038/eye.1998.143. PMID9775215.
^Arrese, C. A.; Oddy, A. Y.; Runham, P. B.; Hart, N. S.; Shand, J.; Hunt, D. M.; Beazley, L. D. (2005). "Cone topography and spectral sensitivity in two potentially trichromatic marsupials, the quokka (Setonix brachyurus) and quenda (Isoodon obesulus)". Proceedings of the Royal Society of London Series B. 272: 791–796.
^Gutierrez, E.A.; Pegoraro, B.M.; Magalhães-Castro, B.; Pessoa, V.F. (2011). "Behavioural evidence of dichromacy in a species of South American marsupial". Animal Behaviour. 81: 1049–1054.
^Jacobs, G. H.; Deegan, J. F. (2001). "Photopigments and colour vision in New World monkeys from the family Atelidae. Proceedings of the Royal Society of London". , Series B,. 268: 695–702.
^Jacobs, G. H.; Deegan, J. F.; Neitz; Neitz, J.; Crognale, M. A. (1993). "Photopigments and colour vision in the nocturnal monkey, Aotus". Vision Research. 33: 1773–1783. doi:10.1016/0042-6989(93)90168-V.
^Mollon, J. D.; Bowmaker, J. K.; Jacobs, G. H. (1984). "Variations of colour vision in a New World primate can be explained by polymorphism of retinal photopigments. Proceedings of the Royal Society of London". , Series B,. 222: 373–399.
^Sternberg, Robert J. (2006) Cognitive Psychology. 4th Ed. Thomson Wadsworth.
^Jacobs, G. H. (July 1969). "Dichromacy in the ground squirrel". Nature. 223 (5204): 414–415. doi:10.1038/223414a0. PMID5823276.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)