Type a search term to find related articles by LIMS subject matter experts gathered from the most trusted and dynamic collaboration tools in the laboratory informatics industry.
Menit busur | |
---|---|
Informasi umum | |
Satuan non-SI yang disebutkan dalam SI | |
Besaran | Sudut |
Simbol | ′ or arcmin |
Dalam satuan | Tanpa dimensi dengan panjang busur kira-kira. ≈ 0.29091000 dari jari-jari, yakni 0.2909 mmm |
Konversi | |
1 ′ dalam ... | ... sama dengan ... |
derajat | 160° = 0.016° |
detik busur | 60″ |
radian | π10800 ≈ 0.000290888 rad |
miliradian | π·100010800 ≈ 0.2909 mrad |
gradian | 6009g = 66.6g |
putaran | 121600 |
Menit busur (arcmin), dilambangkan dengan simbol ′, adalah satuan ukuran sudut yang sama dengan 160 dari satu derajat.[1] Karena satu derajat adalah 1360 dari satu putaran (atau putaran penuh), maka satu menit busur adalah 121.600 dari satu putaran. Satu menit busur adalah π10.800 dari satu radian.
Menit busur digunakan dalam industri senjata api, terutama senjata api jarak jauh, dalam menentukan akurasi laras tembakan. Dalam industri sejata api terdap istilah minute of angle di mana satu MOA kira-kira satu inci tinggi pada jarak 100 yard dari penembak. Seperdelapan MOA berarti seperdelapan inci pada jarak 100 yard atau satu inci pada jarak 800 yard. Penembak dapat dengan mudah mengatur telescopic sight yang berada di atas laras, menyesuaikan terhadap jarak tembaknya.
Dalam satuan metrik, satu MOA pada 100 meter adalah 2,908 cm.
Menit busur (dan satuan yang lebih kecil, detik busur) juga digunakan dalam kartografi dan navigasi pelayaran. Di permukaan laut, satu busur menit di sekitar ekuator setara dengan 1,86 km atau 1,15 mil (1 mil laut). Detik sudut adalah 1/60 dari angka tersebut, yaitu sekitar 30 meter atau 100 kaki. Pada umumnya sulit menentukannya secara akurat dikarenakan bentuk bumi yang tidak benar-benar bulat.
Pada kegiatan surveying, pembatasan suatu area juga umumnya menggunakan menit busur (dan detik busur jika membutuhkan akurasi tinggi). Kegiatan ini berhubungan dengan kartografi di mana penggunaannya menggunakan koordinat garis lintang dan garis bujur. Untuk penunjukan terhadap suatu titik dalam suatu peta, umumnya hanya menggunakan koordinat titik, misal 67o 44' 4 Lintang Utara 35o 13' 45 Bujur Barat. Cara lainnya dengan menggunakan arah dari suatu garis dalam garis lintang, misal Utara 65o 39' 18 Barat 85.69 feet, berarti untuk menemukan titik tersebut maka kita harus berjalan sejauh 85,69 kaki ke arah barat dari 65o 39' 18 lintang utara.
Pada penunjukkan terhadap suatu daerah yang relatif luas, koordinat menggunakan dua titik yang menjadi sudut-sudut yang saling berlawanan dari bidang persegi yang membatasi wilayah tersebut. Misalnya 50o 5' Lintang Utara 13o 67' Bujur Barat hingga 55o 20' Lintang Utara 21o 66' Bujur Barat. Selain itu, koordinat suatu wilayah yang luas juga bisa ditentukan dengan garis terpanjang yang melintang dan membujur melintasi wilayah tersebut. Misal, 40o 30' Lintang Utara hingga 45o 1' Lintang Utara dan 71o 51' Bujur Barat hingga 79o 46' Bujur Barat.
Menit busur dan detik busur juga digunakan dalam astronomi. Derajat dan juga menit busur digunakan untuk mengukur kemiringan atau jarak anguler dari utara atau selatan terhadap ekuator. Detik busur juga sering kali disebut dengan parsec, yang merupakan perpanjangan parallax second. Paralaks adalah kesalahan dalam melihat suatu benda atau pengukuran akibat kesalahan sudut pandang atau adanya pembiasan dari instrumen pengukuran dan media transmisi cahaya. Disebut parallax second karena benda langit senantiasa berubah posisinya terhadap pengamat akibat rotasi dan revolusi bumi.
Parsec hanyalah jarak relatif perpindahan benda langit terhadap pengamat akibat pergerakan bumi. Jika benda langit benar-benar bergerak sejauh satu parsec sedangkan pengamat diam, maka benda langit tersebut telah bergerak sejauh 3,26 tahun cahaya, atau sekitar 31 triliun kilometer.