Type a search term to find related articles by LIMS subject matter experts gathered from the most trusted and dynamic collaboration tools in the laboratory informatics industry.
Linguistika |
---|
Teori linguistika |
Linguistika deskriptif |
Linguistika terapan |
Demonim (dari bahasa Yunani Kuno δῆμος (dêmos), berarti "rakyat, suku", dan ὄνυμα (ónuma), berarti "nama") atau gentilik (dari bahasa Latin gentilis, berarti "dari sebuah klan, atau gen")[1] adalah kata untuk mengidentifikasikan sebuah kelompok manusia (penghuni, penduduk, penduduk asli) yang dihubungkan dengan sebuah tempat tertentu.[2] Demonim biasanya diturunkan dari nama tempat (desa, kota, daerah, provinsi, negara bagian, negara, dan benua).[3] Demonim digunakan untuk menyebut seluruh orang (populasi secara umum) di sebuah tempat, terlepas dari perbedaan suku, bahasa, agama atau perbedaan budaya lainnya yang ada dalam tempat tersebut. Contohnya demonim Cochabambino, untuk seseorang dari kota Cochabamba; French untuk seseorang dari Prancis; dan Swahili, untuk seseorang dari pesisir Swahili.
Demonim adalah sub-bidang dari antroponimi, studi mengenai demonim disebut demonimi atau demonimika.
Karena demonim digunakan untuk menyebut kelompok manusia yang didefinisikan menurut wilayah, demonim secara semantik berbeda dengan etnonim (nama untuk suku bangsa). Dalam bahasa Inggris, terdapat banyak kata polisemi yang memiliki beberapa arti (termasuk digunakan sebagai demonim dan etnonim), dan maka dari itu untuk menggunakan kata-kata tertentu harus disesuaikan dengan konteks. Contohnya, kata Thai bisa digunakan sebagai demonim, untuk menyebut seluruh penduduk Thailand, meskipun kata Thai juga bisa digunakan sebagai etnonim, untuk menyebut anggota dari suku Thai. Sebaliknya, beberapa kelompok manusia bisa diasosiasikan dengan banyak demonim. Contohnya, penduduk asli di Britania Raya bisa disebut British, Briton atau, secara informal, Brit.
Beberapa demonim memiliki beberapa arti. Contohnya, demonim Macedonians bisa merujuk pada populasi Makedonia Utara, atau lebih umum untuk merujuk seluruh populasi wilayah Makedonia, yang sebagiannya berada di Yunani. Dalam beberapa bahasa, demonim dipinjam dari bahasa lainnya sebagai julukan atau adjektiva deskriptif untuk sebuah kelompok manusia: contohnya, Québécois, Québécoise (perempuan) umum digunakan dalam bahasa Inggris untuk seseorang dari provinsi atau kota Quebec (meskipun juga tersedia kata Quebecer, Quebecker).
Dalam bahasa Inggris, demonim selalu ditulis dalam huruf kapital.[4]
Sering, sebuah demonim sama dengan bentuk adjektiva dari sebuah tempat, misalnya Egyptian, Japanese, atau Greek. Meskipun tidak harus selalu sama, seperti dalam demonim Spaniard dan bukannya Spanish atau Briton dan bukannya British.[5]
Bahasa Inggris lebih umum menggunakan demonim nasional seperti Ethiopian atau Guatemalan, sedangkan demonim lokal seperti Chicagoan, Okie atau Parisian lebih jarang digunakan. Banyak demonim lokal jarang sekali digunakan dan banyak tempat, khususnya kota yang kecil, tidak memiliki demonim yang diterima secara umum.[6][7][8]
Sejak nama tempat, daerah dan negara (toponim) terhubung secara morfologi dengan nama kelompok etnis (etnonim), berbagai etnonim bisa saja serupa, tetapi tidak selalu identik, bentuknya seperti istilah untuk populasi umum di tempat, daerah atau negara tersebut (demonim).
|
Sangat langka menemukan Demonim yang terbuat dari prefiks. Kebanyakan berasal dari Afrika dan Pasifik, dan biasanya tidak dikenal atau tidak digunakan di luar negara terkait. Di kebanyakan Afrika Timur, seseorang dari grup etnis tertentu akan ditandai dengan sebuah prefiks. Misalnya, seseorang dari suku Luba akan disebut Muluba, bentuk pluralnya adalah Baluba, dan bahasanya bernama Kiluba atau Tshiluba. Pola serupa dengan sedikit variasi prefiks ditemukan pada masyarakat kesukuan. Dan orang Fiji yang merupakan penduduk asli Fiji dikenal sebagai Kaiviti (Viti adalah nama Fiji dalam bahasa Fiji). Di tingkat negara:
Berbagai bahasa dari Eropa, seperti bahasa Spanyol, menggunakan demonim seperti dalam bahasa Inggris, tetapi selalu ditulis dalam huruf kecil (guitarra española).
Beberapa bahasa tidak menggunakan demonim. Dalam beberapa bahasa dari Asia Timur, penuturnya secara sederhana menambahkan sebuah kata tertentu setelah nama tempat. Nama tempat tetaplah sama. (contoh: Korea = 한국/조선, Korean/dari Korea = 한국의/조선의, Korean People = 한국인/조선인, Korean language = 한국어/조선어) (contoh2: Jepang = 日本, Japanese/dari Jepang = 日本の, Japanese people = 日本人, Japanese language = 日本語)
Bahasa Indonesia pada dasarnya tidak memiliki sistem demonim, tetapi terdapat 2 demonim, "Portugis" dan "Tionghoa".