Type a search term to find related articles by LIMS subject matter experts gathered from the most trusted and dynamic collaboration tools in the laboratory informatics industry.
Dahlia | |
---|---|
Dahlia berwarna merah muda dan jingga | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Asterid |
Ordo: | Asterales |
Famili: | Asteraceae |
Subfamili: | Asteroideae |
Tribus: | Coreopsideae |
Genus: | Dahlia Cav. |
Spesies | |
30 spesies, 20.000 kultivar, selengkapnya lihat teks |
Dahlia adalah tanaman perdu berumbi yang sifatnya tahunan (perenial), berbunga di musim panas sampai musim gugur. Di Indonesia Dalia berbunga sepanjang tahun, baik di musim panas maupun musim hujan. Dahlia adalah bunga nasional negara Meksiko yang juga merupakan negara asal bunga ini.
Dahlia termasuk bunga yang terlambat dikembang-biakkan. Berawal pada tahun 1872 ketika negeri Belanda menerima sekotak umbi Dahlia yang dikirim dari Meksiko. Dari sekotak umbi Dahlia tersebut hanya satu umbi yang tumbuh dan berbunga. Namun menghasilkan bunga indah berwarna merah, dengan daun bunga yang runcing.
Ahli tanaman berhasil mengembangbiakkan Dahlia yang kemudian dinamakan Dahlia juarezii. Dahlia juarezii merupakan nenek moyang semua bunga Dahlia hibrida (persilangan) yang terdapat sekarang ini.
Bunga dari tanaman Dahlia ini termasuk salah satu sumber bajan makanan bagi larva beberapa spesies Lepidoptera (jenis kupu-kupu). Larva itu akan memakan nekhtar yang dihasilkan bunga Daglia yang sudah mekar.
Bunga Dahlia dinamakan untuk menghormati ahli botani berkebangsaan Swedia dari abad ke-18 yang bernama Anders Dahl.
Dahlia juga merupakan bunga resmi kota Seattle, negara bagian Washington, Amerika Serikat.
Pegunungan Meksiko dan Guatemala disebut-sebut sebagai rumah asal nenek moyang Dahlia masa kini. Bunga ini ditemukan secara tidak sengaja oleh penjelajah Spanyol pada abad ke 16. Ketika menaklukkan negara Indian Aztec mereka juga mendapatkan tumbuhan menarik yaitu Dahlia. Ahli botani Spanyol yang memelihara bibit Dahlia tersebut tertarik karena morfologi Dahlia berbeda dengan tumbuhan yang selama ini mereka amati.
Brian Killingsworth emnulis, bunga dari spesies ini berpusat terbuka, mekar tunggal dengan batang gantung. Batang tanaman ini berongga. Dahlia dapat tumbuh hingga ketinggian lebih dari 20 kaki.[1]
Bangsa Aztec menggunakan batang Dahlia untuk mengangkut air. Sedangkan pemburu keliling menjadikan Dahlia sebagai sumber air. Itulah sebab Bangsa Aztec menyebut tumbuhan ini acocotli atau tebu air.
Ahli Botani Spanyol juga berjasa mengirim bibit Dahlia ke seluruh Eropa Barat. Semula, para pemulia tanaman dahlia lebih tertarik membudidayakan tanaman ini untuk diambil umbinya sebagai sumber bahan pangan. Barulah awal abad ke 18 tanaman ini lebih dipandang sebagai tanaman hias. Tahun 1810 hingga 1840 Dahlia sangat populer karena para pembibit terus memperbanyak kombinasi warna Dahlia.
Bunga Dahlia yang kita kenal sekarang terdiri dari ratusan kultivar. Sebagian besar varietas tanaman Dahlia pun menghasilkan bunga yang warnanya cerah dan mempesona, sehingga Dahlia merupakan komoditas penting bagi industri bunga potong dan tanaman pot.