Type a search term to find related articles by LIMS subject matter experts gathered from the most trusted and dynamic collaboration tools in the laboratory informatics industry.
Perang Etiopia-Eritrea | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Eritrea menembakkan artileri. Eritrea menembakkan artileri. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Eritrea |
Etiopia | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Sebhat Ephrem | Samora Mohammed Yunis | ||||||
Korban | |||||||
19.000; 20-50.000[1] | 60.000;[2] 123.000 |
Perang Etiopia-Eritrea adalah perang yang terjadi pada Mei 1998 sampai Juni 2000, antara Etiopia dengan Eritrea sebagai salah satu bagian dari konflik Tanduk Afrika. Dari September 1961 sampai Mei 1991, Eritrea telah menjalankan perang kemerdekaan yang panjang menghadapi Etiopia, yang berakhir dengan referendum dan pemisahan secara damai pada April 1993. Pada saat kemerdekaan Eritrea, perbatasan antar kedua negara tidak ditetapkan dengan jelas, dan beberapa bagian menjadi diperebutkan.
Setelah kemerdekaan, kedua negara saling bertengkar tentang masalah keuangan dan perdagangan, serta saling mengklaim daerah perbatasan antara lain Badme, Tsorona-Zalambessa, and Bure. Sejak tahun 1991 mereka sudah setuju untuk mendirikan sebuah komisi khusus untuk membahas klaim masing-masing.[3]
Pada tanggal 6 Mei 1998, konvoi komisi perbatasan Eritrea memasuki daerah perbatasan Padang Badme, di bagian utara provinsi Tigrai Etiopia, disana konvoi Eritrea tersebut ditembaki dan terbunuh oleh milisi Tigrai dan kepolisian setempat.[4] Eritrea lalu mengirim pasukan untuk membalas mereka-mereka yang menyerang komisi perbatasan Eritrea. Pada tanggal 12 Mei 1998, Etiopia mulai memobilisasi angkatan bersenjata mereka untuk perang, dan pemerintah Etiopia memutus semua hubungan dengan Eritrea.[5][6]
Setelah serangkaian insiden bersenjata yang mengakibatkan beberapa pejabat Eritrea tewas di Badme, pada tanggal 6 Mei 1998, kekuatan militer Eritrea yang besar mulai memasuki wilayah Badme sepanjang perbatasan kedua negara di utara Trigay Region. Hal tersebut menyebabkan baku tembak antara tentara Eritrea dengan polisi milisi di Trigey dan pasukan keamanan yang mereka temui.
Pada 13 Mei 1998, sebagaimana gambaran radio Eritrea yang menggambarkan perang total, Etiopia memulai mobilisasi pasukannya untuk melakukan serangan penuh terhadap Eritrea.