ISO/IEC 17025: History and introduction of concepts
Daftar isi
Persekutuan penuh atau kesatuan penuh merupakan istilah yang digunakan dalam eklesiologi Kristen, adalah suatu hubungan antara beberapa komunitas atau Gereja yang berbeda yang, sambil memelihara beberapa keterpisahan identitas, mengakui satu sama lain bahwa masing-masing mengambil bagian dalam persekutuan yang sama dan doktrin-doktrin esensial yang sama.
Gereja Katolik
Gereja Katolik membedakan antara persekutuan penuh dan sebagian. Persekutuan sebagian terjadi bilamana ada beberapa elemen dari iman Kristiani yang sama-sama dimiliki oleh kedua pihak, akan tetapi kurang adanya kesatuan yang utuh dari elemen-elemen tersebut. Dengan demikian Gereja Katolik memandang dirinya berada dalam persekutuan partial dengan umat Protestan, dan dalam persekutuan yang lebih dekat, namun tetap tidak utuh, dengan gereja-gereja Ortodoks Timur.
Persekutuan penuh dipandang sebagai kondisi esensial untuk boleh bersama-sama mengambil bagian dalam Ekaristi, segaris dengan praktik gereja pada abad ke-2 yang disaksikan Santo Yustinus Martir yang, dalam bukunya Apologia Pertama, menulis: "Tak seorang pun diizinkan umtuk mengambil bagian (dalam Ekaristi) kecuali orang yang percaya bahwa hal-hal yang kita ajarkan adalah benar, dan yang telah dibasuh dengan pembasuhan demi pengampunan dosa-dosa, dan demi kelahiran kembali, dan yang dengan demikian hidup sebagaimana Kristus telah hidup."
Gereja-gereja Katolik yang berada dalam persekutuan penuh dengan Roma adalah:
- Gereja Katolik Byzantium Albania
- Gereja Katolik Armenia
- Gereja Katolik-Yunani Belarusia
- Gereja Katolik-Yunani Bulgaria
- Gereja Byzantium Eparki Križevci
- Gereja Katolik Khaldea
- Gereja Katolik Koptik
- Gereja Katolik Ethiopia
- Gereja Katolik Byzantium Yunani
- Gereja Katolik-Yunani Hungaria
- Gereja Katolik Italo-Albania
- Ritus Latin
- Gereja Katolik-Yunani Makedonia
- Gereja Maronit
- Gereja Katolik-Yunani Melkit
- Gereja Katolik-Yunani Rumania yang bersatu dengan Roma
- Gereja Katolik Byzantium Rusia
- Gereja Katolik Ruthenia
- Gereja Katolik-Yunani Slowakia
- Gereja Katolik Suriah
- Gereja Katolik Siro-Malankara
- Gereja Katolik Siro-Malabar
- Gereja Katolik-Yunani Ukraina
Gereja-Gereja Ortodoks
Umat Kristiani Timur yang tidak menjalin persekutuan penuh dengan Gereja Roma memiliki pemahaman mengenai persekutuan penuh yang identik (atau hampir identik) dengan Gereja Katolik. Meskipun mereka tidak memiliki figur yang setara dengan Sri Paus, yang melaksanakan fungsi seperti yang dilaksanakan Sri Paus (Jabatan Petrus), mereka memandang tiap gereja mandiri (autocephaly) mereka sebagai perwujudan dari Gereja Ortodoks yang esa. Mereka juga menganggap persekutuan penuh sebagai syarat mutlak untuk mengambil bagian dalam Ekaristi.
Gereja-Gereja Protestan
Gereja-gereja ini memandang persekutuan penuh antara mereka dalam arti bahwa anggota-anggota mereka dapat saling berpartisipasi dalam ibadat-ibadat mereka, khususnya untuk turut ambil bagian dalam Ekaristi untuk denominasi-denominasi yang menjalin persekutuan tertutup, dan termasuk pengakuan akan sahnya hierarki masing-masing dan, dalam banyak kasus, diperbolehkan adanya pertukaran pelayan jemaat. Intinya, menurut pemahaman mereka, persekutuan penuh tidaklah berarti tidak ada perbedaan dalam tata peribadatan atau dalam doktrin kedua gereja, tetapi bahwa perbedaan-perbedaan tersebut tidak menyentuh poin-poin yang dianggap esensial.