FAIR and interactive data graphics from a scientific knowledge graph
Daftar isi
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Afrika tengah, Kamerun, Gabon | |
Bahasa | |
Baka, Koozime, Prancis | |
Agama | |
Animisme | |
Kelompok etnik terkait | |
Aka, Mbuti |
Suku Baka, juga dikenal sebagai Bebayaka, Bebayaga, Bibaya, atau Babinga, adalah sebuah kelompok etnis yang tinggal di tenggara Kamerun, utara Kongo, utara Gabon, dan barat daya Republik Afrika Tengah. Mereka sering disebut sebagai bagian dari suku Twa, tetapi keduanya tidak berhubungan dekat. Selain itu nama "Baka" juga kadang digunakan untuk suku lain yang sering disebut pygmy. Istilah ini sekarang dianggap tidak sopan.
Suku Baka memiliki bahasa yang bernama bahasa Baka. Selain itu, banyak dari mereka yang dapat berbicara bahasa Koozime, yaitu bahasa suku Bantu tetangga mereka. Sebagian kecil dapat berbahasa Prancis. Mata pencaharian utama adalah berburu. Untuk itu mereka menggunakan panah beracun dan tombak. Selain itu mereka juga mengumpulkan madu lebah dan menangkap ikan dengan sejenis zat kimia dari pohon. Zat ini tidak beracun, tetapi membuat ikan kekurangan oksigen dan berenang ke atas sehingga lebih mudah dikumpulkan.
Mereka mengenal berbagai obat tradisional dari tumbuhan untuk mengobati penyakit dan mandul. Agama mereka adalah animisme. Mereka menyembah hantu hutan yang disebut Jengi. Bila perburuan berhasil, mereka menari untuk mengucapkan syukur, disebut Luma, diiringi dengan gendang dan nyanyian.
Pranala luar
- Baka Pygmies of Cameroon with photos and ethnographic notes
- Mauro Campagnoli - Fieldworks Anthropological researches among Baka Pygmies
- Baka Pygmies vocal polyphony by Vincent Kenis