FAIR and interactive data graphics from a scientific knowledge graph

Electromote di Berlin, 1882
bus troli di Shanghai, Cina
Bus troli

Bus troli (dalam bahasa Inggris: trolley bus) adalah bus listrik yang menggunakan dua kawat penghantar listrik sebagai pemasok listriknya. Kawat pertama digunakan sebagai penghantar fasa, sedangkan kawat kedua digunakan sebagai penghantar balikan arus listrik ke sumber listrik. Ban yang digunakan pada bus troli adalah ban berbahan karet. Rel pada bus troli hanya digunakan sebagai penghantar arus listrik balikan ke sumber listrik.[1] Bus troli digerakkan dengan energi listrik yang diperoleh dari listrik aliran atas seperti halnya kereta api listrik ataupun trem listrik yang pernah beroperasi di Jakarta dan Surabaya sebelum tahun 1960-an.[butuh rujukan]

Keunggulan

Bus troli ini mempunyai keunggulan untuk bisa berjalan di medan yang berbukit-bukit, karena motor listrik bekerja lebih baik dari mesin diesel pada tanjakan.[2]

Selain itu tidak menimbulkan emisi gas buang, serta tidak bising seperti mesin diesel sehingga merupakan alat angkut yang ramah lingkungan. Hemat dalam penggunaan bahan bakar karena konsumsi listrik adalah sesuai dengan olah gerak kendaraan, walaupun ada kerugian energi yang hilang dalam jaringan listriknya. Tetapi di lain pihak, pada saat pengereman dilakukan energi kinetiknya dapat dikembalikan ke jaringan yang disebut sebagai regeneratif.[2]

Kelemahan

Tidak sefleksibel bus yang bisa berpindah rute dengan gampang, bus troli harus tetap berada pada lintasan yang ada aliran atasnya, dengan demikian bus troli juga tidak bisa menyalip bus yang ada di depannya. Dari sisi estetika juga tidak menarik karena kabel aliran atas berseliweran di atas lintasan/rute bus troli.[butuh rujukan]

Desain

Diagram bus troli 1947 yang masih beroperasi di Valparaíso (Chili)
  1. Aliran atas
  2. Papan trayek
  3. Kaca spion
  4. Lampu utama
  5. Pintu masuk
  6. Roda depan
  7. Pintu belakang
  8. Roda belakang traksi
  9. Decoratip element
  10. Retractors/retrievers
  11. Tali penarik
  12. Sepatu
  13. Tiang aliran atas/pantograp
  14. Kaitan aliran atas
  15. Pengumpul listrik
  16. Nomor bus

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Haroen, Yanuarsyah (2017). Sistem Transportasi Elektrik. Bandung: ITB Press. hlm. 10. ISBN 978-602-7861-65-7. 
  2. ^ a b "Ini Keuntungan Trolley Bus yang akan Menjadi Transportasi Massal di Bali". beritatrans.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-14.