Type a search term to find related articles by LIMS subject matter experts gathered from the most trusted and dynamic collaboration tools in the laboratory informatics industry.
Pemilik | Associated British Foods |
---|---|
Negara | London, Britania Raya |
Diluncurkan | 1706 |
Pasar | Minuman[1] |
Situs web | www |
Twinings (/ˈtwaɪnɪŋz/) adalah sebuah pemasar teh dan minuman lain, seperti kopi, cokelat panas, dan minuman malt. Perusahaan ini berkantor pusat di Andover, Hampshire.[2] Merek ini dimiliki oleh Associated British Foods. Logo merek ini merupakan logo tertua di dunia yang masih digunakan hingga saat ini, dan merupakan pembayar pajak bumi dan bangunan terlama di London, karena telah menempati tempat yang sama di Strand, London sejak tahun 1706.[3] Varian teh Twining meliputi teh hitam, teh hijau, teh herbal, dan teh infusi dingin berbasis buah.[4]
Twinings didirikan oleh Thomas Twining asal Painswick, Gloucestershire, Inggris, yang membuka rumah teh pertama di Britania Raya, yakni di Strand, London no. 216, pada tahun 1706, dan masih beroperasi hingga saat ini.[5][6] Logo perusahaan ini, yang dibuat pada tahun 1787, merupakan logo tertua di dunia yang masih digunakan hingga saat ini.[7][8]
Merupakan pemegang gelar kontraktor kerajaan,[9] Twinings diakuisisi oleh Associated British Foods pada tahun 1964.[10] Perusahaan ini terasosiasi dengan teh Earl Grey, sebuah teh yang diinfusi dengan bergamot, meskipun tidak jelas sejak kapan asosiasi tersebut dimulai, dan seberapa penting keterlibatan perusahaan ini terhadap teh tersebut. Jacksons of Piccadilly yang diakuisisi oleh Twinings pada dekade 1990-an juga terasosiasi dengan campuran bergamot.[11]
Pada bulan April 2008, Twinings mengumumkan keputusannya untuk menutup pabrik Belfast Nambarrie, yang telah beroperasi selama lebih dari 140 tahun.[12] Dengan alasan "dorongan efisiensi", Twinings memindahkan sebagian besar aktivitas produksinya ke Tiongkok dan Polandia pada akhir tahun 2011, namun tetap mempertahankan pabriknya di Andover, Hampshire dengan jumlah pekerja yang lebih sedikit.[9]
Program etika teh Twinings, Sourced with Care, bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup komunitas penanam teh.[13] Perusahaan inipun merupakan salah satu anggota pendiri dari Ethical Tea Partnership,[14] sebuah organisasi nirlaba yang beranggotakan sejumlah perusahaan pengemas teh. Organisasi tersebut bertugas memantau dan meningkatkan kondisi kebun teh di semua sentra produksi teh besar.[15] Twinings juga memiliki Kode Etik[16] dan bekerja sama dengan semua pemasok kemasan dan bahan mentahnya untuk memastikan kondisi kerja yang layak di semua rantai pasoknya.[17]
Pada bulan Agustus 2018, Twinings menerbitkan daftar pemasok tehnya dari India pada situs web Sourced with Care, setelah Traidcraft Exchange meminta semua merek teh besar asal Britania Raya untuk menunjukkan kebun tempat mereka membeli teh dan mencegah perbudakan modern di rantai pasoknya. Traidcraft Exchange pun mengapresiasi langkah Twinings. Penasehat kebijakan Traidcraft Exchange, Fiona Gooch, menyatakan bahwa hal tersebut akan "menekan merek teh besar lain ... untuk mengikuti langkah Twinings".[18]
Ethical Consumer Group,[19] yang menerbitkan taksiran mengenai praktek etis dari perusahaan besar, memberi nilai 'F' kepada Twinings. Walaupun Twinings mendapat nilai 'hijau' pada Truefood Guide yang disusun oleh Greenpeace pada tahun 2011, yang menunjukkan komitmen untuk tidak menggunakan bahan yang dimodifikasi secara genetis, dan sejumlah jajaran produk teh Twinings Asha mendapat sertifikat Fairtrade, pemilik Twinings, Associated British Foods bertanggung jawab atas sejumlah praktek tidak etis, antara lain:
One of Northern Ireland's top teas – and a favourite in Scotland too – is no longer to be packed in central Belfast.