Type a search term to find related articles by LIMS subject matter experts gathered from the most trusted and dynamic collaboration tools in the laboratory informatics industry.
MIND ID | |
Perusahaan perseroan (Persero) | |
Industri | Pertambangan |
Didirikan | 27 November 2017Inalum) 21 Maret 2023 (sebagai PT Mineral Industri Indonesia (Persero) | (sebagai jenama
Kantor pusat | Jakarta Selatan, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Hendi Prio Santoso[1] (Direktur Utama) Fuad Bawazier[1] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Pemilik | Pemerintah Indonesia |
Anak usaha | Aneka Tambang Bukit Asam Freeport Indonesia Inalum Timah Vale Indonesia (34%) |
Situs web | www |
PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau biasa disingkat menjadi MIND ID, adalah BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia yang beranggotakan Aneka Tambang, Bukit Asam, Freeport Indonesia, Inalum, Timah, dan Vale Indonesia.
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada bulan November 2017 saat pemerintah Indonesia menyerahkan mayoritas saham Aneka Tambang, Bukit Asam, dan Timah ke Inalum sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di industri pertambangan.[2] Pembentukan holding diharapkan dapat menciptakan sinergi operasional yang lebih besar di antara anggota holding, sehingga dapat menekan biaya operasional. Selain itu, pembentukan holding diharapkan dapat mendorong hilirisasi terhadap produk-produk dari anggota holding.[3] Pada akhir tahun 2018, Inalum resmi memegang 51,23% saham dari Freeport Indonesia,[4] yang mana 25% di antaranya dipegang melalui Indonesia Papua Metal & Mineral (IPMM).[5] Sebanyak 40% saham IPMM rencananya akan dilepas ke BUMD setempat.[4] Pada tahun 2019, Inalum meluncurkan "MIND ID" sebagai identitas dari holding.[6]
Pada bulan Desember 2022, agar Inalum dapat fokus berbisnis di bidang produksi aluminium, pemerintah menarik kembali mayoritas saham Aneka Tambang, Bukit Asam, Freeport Indonesia, dan Timah yang dipegang oleh Inalum.[7] Pemerintah kemudian menyerahkan mayoritas saham Aneka Tambang, Bukit Asam, Freeport Indonesia, Inalum, dan Timah ke perusahaan ini.[8]