Type a search term to find related articles by LIMS subject matter experts gathered from the most trusted and dynamic collaboration tools in the laboratory informatics industry.
Dalam kedokteran, distres adalah keadaan aversif di mana seseorang tidak dapat sepenuhnya beradaptasi dengan stresor dan stres yang diakibatkannya lalu menunjukkan perilaku maladaptif.[1] Hal ini dapat terlihat dengan adanya berbagai fenomena, seperti interaksi sosial inaprosiasi (misalnya, agresi, pasivitas, atau penarikan diri).
Distres adalah kebalikan dari eustres, stres positif yang memotivasi seseorang.